Dunia ini butuh pidato yang bagus
Satu hal yang saya baru sadari dan pikir kalau pengajaran ini bisa disampaikan sedini mungkin untuk teman-teman saya di pergerakan pelajar perempuan muslim akan baik, itu kemampuan orasi.
Dulu kami dibiasakan untuk tidak berebutan jabatan, tidak berambisi untuk ada di depan. Tapi semua didik sebagai pemimpin, jadi sulit juga menjadi pasukan. Segan di depan, enggan di belakang.
Punya sikap kepemimpinan, tapi kurang kepiawaian memimpin.
Jadi pimpinan bukan sekadar mengatur orang, tapi bagaimana menyampaikan aturannya sehingga orang mau diatur dan menjadi teratur. Terbayang, semua punya aturan sendiri dan kurang bersedia diatur yang lain?
Akhirnya ada yang gagap. Mau bicara formal, takut berjarak. Mau bicara santai, takut diinjak. Jadi kebanyakan diam.
Giliran diteriaki, berlagak akting tenang dan terkendali. Padahal tidak terkendali; situasi dan apa yang keluar dari tutur si objek peneriakan.
Kita jadi mulai tidak membaca lalu tidak terhubung dengan realita bahwa pada masanya sampai-sampai buku pidato banyak diproduksi. Pidato yang telah disampaikan para tokoh dan contoh-contoh pidato.
Apa yang harus disampaikan pada pidato?
Berpidato nyatanya bukan hanya membaca. Ia menunjukkan emosi, memamerkan sesuatu, menuntut pendengar, membesarkan gagasan, menyentuh jiwa dan membakar semangat.
Komentar
Posting Komentar