Inisiatif untuk inklusif, bukan cuma bikin perempuan lebih aktif
Kerja dengan perempuan semua, ada banget takutnya.. Makin kerasa kalau yang mesti dihadapi bukan cuma perempuan dewasa. Maksudnya.. ketika kita bergelut di sektor yang dia kebermanfaatannya bukan cuma perempuan lagi; kayak anak, forum campuran laki-perempuan dan public policy/service. Hal ini butuh dikelola dengan peran fitrah yang seimbang.. kalo acaranya forum perempuan semua dgn panitia dan peserta perempuan semua masih bisa lah rasanya. Atau eventnya 1-2x/ annual alias bukan hal yang rutin, ini masih aman. Sejauh ini saya merasanya begitu. Eh masih kurang relate ? Kasus lain: sekolah kalo guru dan staffnya perempuan semua itu pusing sebenernya. Kantor juga kalo isinya laki-laki semua pusing. Semacam butuh yang woles dikala semua recok , butuh yang recok dikala semua woles . Minimalnya banget itu cermin peran fitrah di dunia nyata. Jadi ya sepakat sama si mas yang nulis soal dekonstruksi stereotip gender itu.. STEM ( science, tech, engineering, math ) yang stereotipnya masku...